Apa Yang Dimaksud 34 Penyakit Kritis ?
Penyakit-penyakit Kritis
Kita selalu berharap bisa menjalankan kehidupan kita tanpa adanya
gangguan kesehatan. Namun, kondisi kesehatan merupakan salah satu hal
dalam kehidupan yang tidak dapat diduga sebelumnya. Karena kami
menginginkan kesejahteraan keluarga Anda tidak terganggu oleh kewajiban
penyelesaian biaya perawatan dan pengobatan, maka melalui PRUcrisis cover dan PRUcrisis cover plus, PT Prudential Life Assurance memberikan Anda perlindungan atas 34 Penyakit Kritis yaitu:
Serangan jantung: kematian suatu bagian otot jantung (myocardium) sebagai akibat dari tertutupnya/tersumbatnya arteri koronaria.
Pembedahan arteri koronaria: pembedahan jantung
untuk memperbaiki suatu penyumbatan atau penyempitan dari satu atau
lebih arteri koronaria dengan cara bypass grafts.
Stroke: kecelakaan pembuluh darah otak (cerebrovascular accident)
yang mengakibatkan cacat pada syaraf (kelainan syaraf) yang berlangsung
lebih dari 24 jam dan termasuk kematian jaringan otak (infraction), pendarahan (hemorrage) atau penyumbatan (embolism) yang berasal dari sumber di luar tengkorak (extra cranial) dan harus terdapat bukti adanya defisit neurologist yang menetap.
Kanker: tumor ganas yang ditandai dengan suatu
pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel ganas ke
jaringan tubuh yang lain. Hal ini mencakup leukemia dan penyakit hodgkins (kanker getah bening) yang pertumbuhannya tidak dapat dikontrol secara medis.
Gagal ginjal: gagal ginjal tahap akhir yang menyebabkan tertanggung harus menjalani secara teratur dialisisperitoneal atau cuci darah (haemodilisis) atau transplantasi ginjal.
Transplantasi organ penting: tertanggung adalah
penerima organ yang berupa jantung, paru-paru, hati, pankreasp dan
tulang sumsum yang operasinya telah dilaksanakan, atau tertanggung telah
terdaftar secara resmi pada daftar tunggu sebagai penerima di wilayah
hukum Indonesia.
Operasi katup jantung: pembedahan jantung terbuka yang dilakukan untuk memperbaiki atau mengganti fungsi katup jantung yang abnormal.
Kehilangan kemampuan bicara: kehilangan pkemampuan bicara secara total dan permanen.
Luka bakar: luka bakar derajat ketiga (third degree) dan sekurang-kurangnya mengenai 20% luas permukaan tubuh.
Koma: keadaan tidak sadar tanpa reaksi terhadap rangsangan dari luar atau dalam dan menghasilkan kelainan-kelainan syaraf (neurological defisit).
Operasi pembuluh darah aorta: pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki kelainan pada cabang utama pembuluh darah aorta di daerah dada (thoracalis) dan di daerah perut (abdominalis).
Penyakit Parkinson: tergolong ke dalam Idiophatic
Parkinson yaitu penyakit yang tidak diketahui penyebabnya sehingga
memerlukan pengawasan khusus dan bantuan untuk beraktifitas sehari-hari.
Diagnosa atas penyakit ini dibuat oleh dokter ahli penyakit syaraf (neurologist). Apabila diperlukan, perusahaan akan menunjuk seorang atau lebih dokter ahli penyakit syaraf lain untuk menegakkan diagnosa.
Ketulian: kehilangan pendengaran dari kedua telinga yang sifatnya total dan tidak dapat disembuhkan.
Penyakit Alzheimer’s: kelumpuhan secara menyeluruh
dari fungsi otak yang mengakibatkan kemunduran mental sehingga
memerlukan pengawasan secara terus menerus. Diagnosa harus dibuat
seorang dokter ahli Penyakit Syaraf (neurologist). Ababila diperlukan, perusahaan berhak untuk menunjuk dokter ahli Penyakit Syaraf lain untuk memperkuat diagnosa.
Tumor jinak otak: tumor otak yang tidak menunjukkan keganasan, tidak menyerang dan menjalar ke bagian tubuh lain.
Penyakit paru kronik: tahap akhir dari penyakit paru yang memerlukan pengobatan dengan pemakaian oksigen untuk selamanya.
Motor neuron disease: adanya kemunduran pada
sistem syaraf pusat untuk mengkontrol aktifitas muscular sehingga
kemampuan pergerakan otot-otot menjadi lemah dan menurun. Diagnosa pasti
dibuat oleh seorang dokter ahli penyakit syaraf (neurologist)
untuk mengkonfirmasikan adanya penyakit ini. Apabila diperlukan
perusahaan berhak untuk menunjuk dokter ahli penyakit syaraf lain untuk
lebih menegakkan diagnosa.
Multiple sclerosis: terdapatnya lebih dari satu
episode kelainan susunan syaraf yang bersifat menetap selama 6 bulan.
Diagnosa harus dibuat oleh seorang dokter ahli penyakit syaraf (neurologist) untuk mengkonfirmasikan adanya penyakit ini yang dibuktikan dengan hasil image scanning.
Angioplasti dan penatalaksanaan invasif lainnya untuk Penyakit Jantung Koroner:
klaim dapat diajukan apabila Tertanggung telah melaksanakan Angioplasti
balon, tindakan laser atau teknik lainnya sebagai tindakan koreksi yang
bermakna terhadap stenosis (penyempitan) setidaknya 70% dari dua
pembuluh darah jantung atau lebih yang merupakan keharusan medik oleh
dokter konsultan ahli jantung.
Anemia Aplastik: anemia, netropenia dan
trombositopenia (penurunan jumlah sel netrofil dan trombosit dalam
darah) yang disebabkan kegagalan sumsum tulang belakang yang tidak dapat
dipulihkan. Diagnosis harus ditegakkan berdasarkan biopsi sumsum tulang
belakang dan hasil tes darah.
Meningitis Bakterial: yaitu suatu peradangan
selaput pembungkus otak atau saraf tulang belakang yang disebabkan oleh
bakteri dan mengakibatkan gangguan neurologik (persyarafan) permanen
yang menimbulkan ketidakmampuan total dari Tertanggung untuk melakukan 3
(tiga) dari 6 (enam) kriteria Aktivitas Kehidupan Sehari-hari*), dengan
atau tanpa bantuan, secara terus menerus selama minimal 6 (enam) bulan.
Kolitis Ulseratif: didefinisikan sebagai Kolitis
Ulseratif yang parah dan akut yang mengancam jiwa, menyebabkan gangguan
elektrolit yang biasanya disertai dengan distensi usus dan resiko
pecahnya usus, terjadi sepanjang usus besar dengan diare berdarah yang
parah/berat. Klaim hanya dapat diajukan berdasarkan gambaran
histopatologik (irisan jaringan yang diperiksa secara mikroskopik) dan
sudah dilakukan tindakan pembedahan usus besar (colectomy) dan atau operasi usus halus (ileostomy).
Disabling Primary Pulmonary Hypertension:
merupakan kelainan di mana terjadi peningkatan tekanan pulmonal akibat
gangguan struktur, fungsi atau sirkulasi paru-paru yang mengakibatkan
pembesaran bilik jantung kanan.
Ensefalitis: yaitu peradangan pada otak (hemisfer
otak besar, batang otak atau otak kecil). Penyakit ini harus
mengakibatkan komplikasi bermakna yang berlangsung setidaknya 6 minggu,
termasuk defisit neurologik (gangguan persyarafan) permanen. Defisit
neurologik permanen tersebut harus mengakibatkan ketidakmampuan total
dari Tertanggung untuk melakukan 3 (tiga) dari 6 (enam) kriteria
Aktivitas Kehidupan Sehari-hari*), dengan atau tanpa bantuan, secara
terus menerus selama minimal 6 (enam) bulan.
Hepatitis Viral Fulminan: pengerasan hati yang submasif sampai masif oleh virus hepatitis yang mengakibatkan kegagalan hati.
Penyakit Hati Kronik: kegagalan hati tahap akhir dengan tanda kulit yang berwarna kuning (jaundice) yang menurut pendapat kedokteran secara umum tidak dapat kembali normal, dan berakibat penimbunan cairan di rongga perut (asites) atau kelainan otak (ensefalopati).
Penyakit Crohn: (Crohn’s disease)
merupakan kelainan peradangan menahun yang berbentuk granulomatosa.
Klaim dapat diajukan apabila memenuhi kedua kriteria di bawah ini
sekaligus :
- penyakit Crohn yang diderita sudah menimbulkan pembentukan fistula (hubungan antara saluran cerna dengan rongga perut), atau penyumbatan intestinal (saluran cerna), atau perforasi (pembentukan lubang) intestinal
- terdapat laporan histopatologik (irisan jaringan yang diperiksa secara mikroskopik) yang mengkonfirmasikan adanya penyakit Crohn.
HIV Yang Didapatkan Melalui Transfusi Darah: tertanggung terinfeksi oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan kondisi sebagai berikut :
- infeksi HIV didapatkan melalui transfusi darah yang dilakukan setelah Polis berlaku
- sumber infeksi dipastikan berasal dari lembaga yang menyelenggarakan transfusi darah dan lembaga tersebut dapat melacak asal dari darah yang terinfeksi HIV tersebut, dan
- tertanggung yang terinfeksi HIV bukan merupakan penderita hemofilia.
Trauma Kepala Serius: kecelakaan yang menyebabkan
luka pada kepala yang ditimbulkan oleh suatu kekuatan fisik yang berasal
dari luar tubuh yang mengakibatkan defisit neurologik (gangguan
persyarafan) yang menimbulkan ketidakmampuan total dari Tertanggung
untuk melakukan 3 (tiga) dari 6 (enam) kriteria Aktivitas Kehidupan
Sehari-hari*), dengan atau tanpa bantuan, secara terus menerus selama
minimal 6 (enam) bulan.
Distrofi Muskular: termasuk kelompok myopati
(kelainan otot) degeneratif (kemunduran) yang disebabkan oleh kelainan
genetik dan ditandai dengan kelemahan dan atrofi (pengerutan) otot tanpa
mempengaruhi sistem saraf. Klaim hanya dapat diajukan apabila Muscular Dystrophy yang
diderita menyebabkan ketidakmampuan total dari Tertanggung untuk
melakukan 3 (tiga) dari 6 (enam) kriteria Aktivitas Kehidupan
Sehari-hari*), dengan atau tanpa bantuan, secara terus menerus selama
minimal 6 (enam) bulan.
Kelainan Pembuluh Darah Koroner Yang Serius:
penyempitan yang terjadi pada setidaknya satu pembuluh darah koroner
(pembuluh darah jantung) sebesar minimal 75 % dan pada dua pembuluh
darah koroner lainnya sebesar minimal 60 % yang dibuktikan melalui
arteriografi koroner. Untuk kepentingan Polis ini, yang didefiniskan
sebagai pembuluh darah jantung hanya pembuluh darah besar sisi kiri
jantung, pembuluh darah jantung anterior descending kiri, sirkumfleksi
dan pembuluh darah besar sisi kanan jantung.
Kelumpuhan (paralysis): diartikan sebagai
hilangnya secara total dan permanen (menetap) fungsi dua atau lebih
anggota tubuh sebagai akibat terkena kecelakaan, atau kelainan dari
tulang belakang. Anggota tubuh didefinisikan sebagai seluruh lengan atau
seluruh kaki.
Poliomyelitis: klaim dapat diajukan apabila memenuhi seluruh kriteria di bawah ini :
- terdapat diagnosis pasti atas adanya infeksi virus polio yang menyebabkan timbulnya kelumpuhan yang dibuktikan dengan gangguan fungsi motorik atau berkurangnya fungsi pernafasan
- Kondisi yang diderita harus mengakibatkan ketidakmampuan total dari Tertanggung untuk melakukan 3 (tiga) dari 6 (enam) kriteria Aktivitas Kehidupan Sehari-hari*), dengan atau tanpa bantuan, secara terus menerus selama minimal 6 (enam) bulan.
Lupus Eritematosus Sistemik (SLE = Systemic Lupus Erythematosus):
kondisi autoimun (kekebalan terhadap tubuh sendiri) multisistem (yang
mengenai banyak sistem dalam tubuh) dan multifaktorial (melibatkan
banyak faktor) yang sebagian besar diderita wanita dalam periode wanita
tersebut membesarkan anak. Untuk kepentingan Polis, klaim dapat diajukan
jika jenis SLE melibatkan ginjal (yang dipastikan dengan biopsi ginjal
dan sesuai dengan klasifikasi WHO). Diagnosis akhir SLE harus didapatkan
dari seorang dokter ahli di bidang rematologi dan imunologi.
*): Yang dimaksud dengan Aktivitas Kehidupan Sehari-hari adalah ke-6 (enam) hal di bawah ini:
- Mandi: diartikan sebagai kemampuan membersihkan diri pada waktu mandi dengan atau tanpa menggunakan shower (pancuran) atau membersihkan diri dengan baik menggunakan cara-cara lainnya;
- Berpakaian: diartikan sebagai kemampuan sendiri untuk mengenakan, melepas, mengepas dan melonggarkan pakaian, tanpa bantuan orang lain, termasuk juga mengenakan braces (penopang / penyangga tubuh), kaki / tangan palsu atau alat bantu lainnya;
- Beralih tempat: diartikan sebagai kemampuan sendiri untuk memindahkan tubuh dari tempat tidur ke kursi dengan sandaran yang tegak atau ke kursi roda dan sebaliknya;
- Berpindah: diartikan sebagai kemampuan sendiri untuk berpindah di dalam ruangan dari kamar ke kamar pada ketinggian lantai yang sama;
- Toileting (Buang air): diartikan sebagai kemampuan sendiri untuk menggunakan kamar kecil atau jamban atau cara-cara lain untuk buang air kecil atau buang air besar agar mampu mempertahankan kebersihan diri yang layak,
Menyuap: diartikan sebagai kemampuan sendiri untuk menyuapi diri sendiri ketika makanan sudah disiapkan dan terhidang.